Rabu, 23 Desember 2015

Kembalikan Saja Kepada Allah


Kita lahir tidak memiliki apapun, ketika meninggal tidak membawa apapun. Mengapa masih bersedih dengan kehilangan ?.

Sejatinya manusia tidak memiliki apa-apa. Segala yang telah diusahakannya akan hilang. Segala yang telah diperjuangkannya akan musnah. Pasti, diri ini-pun suatu saat akan tiada.
Saat kehilangan baik itu harta, suami/istri, orang tua atau anak tidak perlu bersedih berlebihan. Meratapinya hingga menganiaya diri sendiri. Kembalikanlah semuanya kepada Allah. Semuanya milik Allah. Jangan pernah memaksa dan mengenggam terlalu erat yang bukan milik kita.

Musibah dan ujian silih berganti. Bisnis bangkrut, sulit bekerja, perceraian, anak yang merepotkan, hidup yang sulit adalah bagian ketentuan Allah yang harus diterima. Musibah dan ujian bertujuan agar kita menyadari bahwa kita tidak bisa mengatur itu semua  sekehendak kita. Kita hanya disuruh untuk menyadari dan memperbaiki segala kesalahan-kesalahan kita.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali” (Q.S. Al Baqarah : 155 – 156)

Sikap terbaik saat semua telah terjadi adalah bersabar, yaitu menyadari dan memperbaiki kesalahan kita dengan bertanggung jawab sepenuhnya. Kembalikan setiap musibah dan ujian, termasuk mengembalikan diri kita kepada Allah. Ikhlaskan. Sepenuhnya percaya kepada Allah apapun yang terjadi di masa depan nanti.

Beberapa kejadian dalam hidup ini sebagian berada diluar rencana kita. Tidak terkontrol dan terjadi begitu saja. Itulah ketetapan Allah terhadap setiap hambanya. Bagaimana sikap terbaik saat segalanya telah terjadi.

1.      Katakanlah “Sesungguhnya semua milik Allah, dan akan kembali padaNya”
Sadarilah kita adalah mahluk yang tidak memiliki apapun. Lahir tidak membawa apapun, meninggalpun begitu. Semua yang ada pada diri kita saat ini adalah milik Allah dan anugerahNya. Sewaktu-waktu atau kapan-pun mau Allah ambil adalah kehendakNya.

2.      Instropeksi Diri
Sebagian kesalahan kita adalah salah satu penyebab musibah. Merenunglah secara mendalam dengan berfokus pada kekurangan-kekurangan diri. Maafkan kesalahan diri sendiri dengan berusaha sekuat tenaga dengan tidak mengulanginya lagi.

3.      Fokus untuk kehidupan saat ini dan masa depan

Masa lalu adalah bagian pelajaran hidup untuk memperbaiki di masa depan. Sekelam apapun masa lalu, masa depan tetaplah suci. Masa depan menjadi milik orang-orang yang memperbaiki diri. Fokus pada kebaikan dan perbaikan yang bisa kita lakukan saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com