Jati diri sejati adalah
identitas yang sebenarnya dari keberadaanya manusia. Memahami tujuan
diciptakannya manusia serta memahami tugas dan manfaat yang sebenarnya bagi
kehidupan. Apabila malaikat diciptakan untuk selalu berdzikir dan mengagungkan
Allah dan setan diciptakan untuk memperdaya manusia, lalu apa tujuan diciptakannya
manusia ?.
Cara paling sederhana untuk
mengetahui jati diri sejati dengan menjawab tiga pertanyaan sederhana.
Pertama,
darimana saya berasal ?.
Kedua, untuk apa saya diciptakan ?.
Ketiga, kemana
saya akan berakhir ?.
Secara sederhana, pertanyaan
tersebut dapat dijawab dengan tiga hal : pertama, saya berasal dari rahim
(lahir) ibu. Kedua, saya untuk hidup untuk mempertahankan hidup. Ketiga, saya
berakhir pada kematian.
Tetapi apakah itu jawaban
yang sebenarnya ?. Apabila merenungkan
secara mendalam, pasti bukan itu jawabannya.
Saat terlahir dan menjadi
bayi, manusia adalah mahluk yang lemah dan bodoh. Jangankan untuk menjawab
pertanyaan diatas, bayi hanya bisa menangis. Setelah semakin dewasa, manusia
semakin sadar ada yang menciptakan. Hati nuraninya sadar, akal pikirannya mulai
aktif. Namun belum memiliki ilmu. Bersyukur yang mendapatkan ilmu dan
memperoleh jawaban yang tepat. Bagi yang belum, tetap berada dalam kebingungan.
Sebagai manusia, pertanyaan
diatas selalu mengiringi selama perjalanan hidupnya. Karena Allah telah
memberikan tools berupa hati nurani
dan akal yang menjadi default
(bawaan) yang selalu aktif. Makanya manusia selalu bertanya tentang Tuhan.
Bersyukur yang telah menemukan tuhan-Nya Allah. Apabila tuhannya masih yang
lain, teruslah mencari.
Allah telah menyampaikan wahyu kepada Rasulullah bahwa Dia adalah tuhan. Tuhan yang dipertanyakan manusia. Dia menegaskan dengan kesombonganNya, bahwa Allah adalah tuhan. Apabila sudah menemukan bahwa tuhan-nya adalah Allah, manusia tidak akan bingung dengan pertanyaan diatas.
Jawaban yang sesungguhnya dari tiga pertanyaan mendasar itu adalah...
Pertama, Darimana saya ?
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
(dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. (Q.S. 22 : 5)
Kedua, untuk apa saya di
ciptakan ?
Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku” (Q.S. 51 : 56)
Ketiga, kemana kita akan
kembali ?
Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali;
sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk
pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah
berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. (Q.S.
10 : 4)
0 komentar:
Posting Komentar