Saat ini begitu banyak hal yang membuat gelisah. Kebutuhan
finansial, tuntutan gaya hidup, masa depan yang tidak pasti, kesehatan
yang menurun, keluhan suami/istri dan
banyak hal lainnya.
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh
kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir (Q.S. Al Ma’arij : 19 – 21)
Pada dasarnya setiap orang memiliki masalah, yang berbeda
cara menyikapinya. Ada yang berkeluh kesah ada yang tenang dan fokus.
Cara menyikapi suatu permasalahan didasari oleh ilmu, kesadaran
dan pengalaman yang dimilikinya. Bagi orang yang memiliki ilmu luas, kesadaran
mendalam dan pengalaman yang lebih banyak tentu menyikapi permasalahan dengan lebih
baik.
Ilmu terbaik dalam menyikapi masalah adalah ilmu mengenal
Allah. Dengan mengenal sifat-sifat Allah, maka kita akan mengetahui bahwa
masalah kita bukanlah “masalah” bagi Allah. Kesadaran bahwa masalah pasti
selesai, pasti berlalu adalah janji yang disiapkan bagi orang yang percaya
terhadap kebesaran Allah. Bukan hanya yang percaya kepada kemampuan ilmu dan
kemampuan dirinya semata.
Semakin banyak pengalaman, semakin terampil menghadapi
permasalahan. Ketrampilan terbaik dalam menghadapi permasalahan adalah keterampilan
mendekatkan diri kepada Allah. Masalah bukanlah alasan kita untuk mendekatkan
diri kepada Allah, tetapi masalah adalah salah satu media untuk mendekatkan
diri kepada Allah.
Pencipta dunia adalah Allah, pencipta manusia adalah Allah
dan pencipta masalah juga Allah.
Ikhlaskan masalah kita kepada Allah. Tenang, ada Allah.
Mengenal
sifat Allah membuat hati lebih tenang saat menghadapi masalah. Memiliki masalah adalah konsekuensi hidup di
dunia. Namun masalah adalah salah satu cara Allah untuk menguji ketakwaan
seorang hambaNya.
(Allah) yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya...(Al
Mulk : 2).
Berikut sifat-sifat Allah yang bisa membuat
hati lebih tenang menyikapi masalah.
1.
Maha
Pengampun (Al Fath : 14)
Sebagian masalah berasal dari perilaku kita yang
salah. Teruslah untuk selalu evaluasi diri, minta ampun (taubat) kepada Allah
atas kesalahan kita . Allah selalu membuka diri bagi hambaNya yang ingin
ber-taubat dan memperbaiki diri.
2.
Maha Besar (Al
Baqarah : 255 )
Sebesar apapun masalah yang kita hadapi, Allah lebih
besar dari itu. Setiap Allah memberikan masalah sekaligus dengan solusinya.
Tidak ada yang besar bagi Allah termasuk masalah kita, karena Dia yang Maha
Besar.
3.
Allah Maha
Mengetahui (Al Isra : 1)
Allah mengetahui masalah yang kita hadapi, sekecil
apapun itu. Kegelisahan, kesedihan, kekecewaan dan rasa sakit hati Allah
mengetahuinya. Allah memperhatikan setiap detik penderitaan yang kita rasakan. Kesadaran
ini memberikan pemahaman bahwa kita tetap dalam “tanggungjawab” Allah.
4.
Allah Maha
Penyayang ( Al Muzammil : 20)
Lihat setiap masalah sebagai bentuk kasih sayang
Allah. Cari hikmah di setiap masalah, disitu tersebar kasih sayang Allah.
Berdo’alah kepada Allah agar kita tetap dapat melihat cahaya kasih sayang Allah
di setiap masalah yang kita hadapi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tips
menghadapi masalah :
Setiap masalah perlu dihadapi dan diselesaikan. Berikut ini tips manajemen ikhlas dalam
menghadapi masalah :
1.
Menerima
Terima saja dulu setiap masalah, tidak perlu terlalu
bereaksi secara berlebihan (reaktif).
Menyalahkan sana-sini atau menuduh yang tidak ada dasarnya. Selain tidak
menyelesaikan masalah, reaktif malah akan menimbulkan masalah baru. Menerima
masalah adalah tahap pertama dari penyelesaian sebuah masalah.
2.
Bertaubat
Setiap masalah pasti bersumber dari diri kita. Karena
setiap perbuatan akan menerima balasanya, baik atau buruk. Masalah yang kita
hadapi pasti terkait dengan perilaku buruk (dosa) yang kita lakukan di masa
lalu. Bertaubat, minta petunjuk perilaku buruk apa saja yang harus kita
perbaiki.
3.
Sabar dan
sholat (do’a)
Setiap masalah pasti selesai, pasti berlalu. Tidak
perlu khawatir berlebihan dengan keburukan yang akan menimpa kita. Allah sudah
mengukur dan menghitung masalah kita. Apabila semua jalan terasa buntu, sabar
adalah jawabannya. Bersabar bukan berarti diam saja. Bersabar adalah berdo’a
dan bertindak dalam kebaikan yang bisa dilakukan oleh kita. Tetaplah dalam
sabar dan sholat, karena hal itu pintu penjaga ketakwaan kepada Allah di setiap
masalah.
4.
Membantu
orang lain
Apabila ingin dibantu oleh Allah, maka bantulah orang
lain. Dengan apapun yang kita miliki dan dengan siapapun kita ingin membantu.
Baik dengan ilmu, tenaga, uang, pikiran dan segala potensi yang ada untuk
meringankan beban atau masalah orang lain. Allah menjamin (garansi) balasan
kebaikan yang berlipat dari setiap kebaikan yang kita lakukan, termasuk
menyelesaikan masalah kita.
0 komentar:
Posting Komentar